Era industri 5.0 yang dijalani menjadikan tenaga kerja diposisikan sebagai komoditas, bukan buruh, yang dalam artian semua yang ada pada diri mereka bisa diperjualbelikan termasuk kemampuan kognitif, otak, hingga otot. Pengalaman menjadi fokus utama yang hendak dicapai. Kustomisasi yang tinggi juga menjadi salah satu karakteristiknya. Selain itu, di era industri ini pengalaman interaktif terkait produk serta kembalinya sistem ke tenaga kerja.
Pada pertemuan Focus Group Discussion (FGD) melalui kolaborasi riset yang dilakukan LRPSU dan BAPPELITBANGDA (Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah) Kabupaten Batu Bara, paparan proses riset yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui : (1) kualifikasi tenaga kerja yang kompeten terhadap DUDI (Dunia usaha dan Dunia Industri) di Kabupaten Batu Bara, (2) serapan tenaga kerja sesuai angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara, dan (3) rancangan standar dan prosedur yang mendukung integrasi pendidikan kejuruan terhadap DUDI di Kabupaten Batu Bara.
Riset yang dilakukan ini menggunakan data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara serta studi pustaka terhadap 8 fokus industri unggulan di Kabupaten Batu Bara berdasarkan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Tahun 2023 hingga 2043 Kabupaten Batu Bara.
Dunia kerja tidak hanya memilih calon tenaga kerja yang mempunyai kompetensi teknis seperti cakap dalam kemampuan akademik (hardskills) saja, tetapi juga sangat memperhatikan kompetensi non teknis berupa nilai - nilai kecakapan lainnya. Pertemuan FGD ini dibuka dan diikuti oleh Kepala BAPPELITBANGDA Kabupaten Batu Bara serta jajarannya.
Proses riset berlangsung sejak bulan Juli tahun 2023 hingga bulan Oktober tahun 2023 dengan salah satu hasil berupa model penyerapan tenaga kerja berdasarkan standar dan prosedur serapan sektor pendidikan untuk DUDI yang sesuai dengan kondisi, karakteristik dan demografi Kabupaten Batu Bara agar tercipta link and match sektor pendidikan kejuruan dengan DUDI sehingga terdapat relevansi atau kesinambungan antara penempuh pendidikan kejuruan dengan DUDI sesuai kebutuhan kompetensi.
Di akhir FGD, BAPPELITBANGDA Kabupaten Batu Bara memberikan pertanyaan, masukan dan tambahan informasi data yang mendukung optimalisasi riset "Analisis Kebutuhan Industri dan Ketenagakerjaan Terhadap Kompetensi SDM di Kabupaten Batu Bara".