LEMBAGA RISET DAN PENGEMBANGAN SUMATERA UTARA (LRPSU)

Menu
  • Beranda
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pengembangan
    • Cek Plagiarisme
  • PROGRAM
    • Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan
    • Pendidikan, Soshum dan Seni Budaya
    • Inovasi Teknologi dan Pendayagunaan IPTEK
    • Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
    • Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur
    • Pertanian dan Ketahanan Pangan
    • Pengembangan SDM dan Organisasi
    • Publikasi Ilmiah dan HaKI
  • Jurnal
    • Journal of Multidisciplinary Research and Innovation
  • Register Anggota
  • Hubungi

KONDISI PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI

Semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya. Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi untuk yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi jika tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada mengikuti pembelajaran daring sehingga pelaksanaan kurang optimal.

Survei dilakukan kepada 244 responden yang dipilih melalui simple random sampling menurut wilayah di Sumatera Utara untuk mewakili Provinsi Sumut. Survei berlangsung sejak 8 Juni 2020 hingga berakhir pada 26 Agustus 2020. 

 
 
93% siswa dan mahasiswa yang menjalani PJJ secara daring mengalami masalah, yakni 26% mengalami sangat banyak gangguan dan 67% mengalami cukup banyak gangguan. 

 
 

 
 
 
Ditinjau dari akses internet, 24% responden menyatakan tidak memiliki akses internet dan 76% responden menyatakan memiliki akses internet.
 
 
 
 
 
 
 
Biaya yang dikeluarkan responden untuk pembelian kuota internet yakni : (1) 7,2% responden menyatakan dibawah Rp. 50 ribu; (2) 54,4% responden menyatakan interval Rp. 50 Ribu - Rp. 100 ribu; (3) 22,3% responden menyatakan interval Rp. 101 ribu - Rp. 200 ribu; (4) 9,7% responden menyatakan interval Rp. 201 ribu - Rp. 300 ribu; dan (5) 6,2% responden menyatakan diatas Rp. 300 ribu.
 
 
 

Kesimpulan : 
  1. Sebagian besar siswa dan mahasiswa mengalami gangguan melalui pembelajaran online, yakni sebanyak 93%. 
  2. Akses internet belum mencakup seluruh wilayah di Sumatera Utara, terlebih di daerah desa - desa pedalaman yang terpencil;
  3. Responden mengeluarkan biaya tambahan pembelian kuota internet untuk pembelajaran online yang sebagian besar pada kisaran Rp. 50.000 - Rp. 100.000.
 



 

Newer Post Older Post Home

KATEGORI INFORMASI

  • PENGEMBANGAN (13)
  • PENELITIAN (12)
  • KEGIATAN (5)
  • CEK PLAGIARISME (3)

Popular Posts

  • LRPSU : PENYUSUNAN RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK
    Secara umum, pemajuan IPTEK bertujuan untuk memanfaatkan riset dan inovasi sebagai perumusan kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah,...
  • LEMBAGA RISET DAN PENGEMBANGAN SUMATERA UTARA
    Sebagai provinsi keempat di Indonesia yang terbesar jumlah penduduknya, Sumatera Utara harus mampu mengelola sumber daya alam secara berkesi...
  • PENYUSUNAN ROADMAP SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa)
    Dalam rangka melaksanakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah melalui Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 3 Tahun 2012 da...
  • LRPSU : LITERASI MEMBACA PELAJAR SUMUT
    Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh organisasi n...
  • Hubungi
     

Total Pageviews

LEMBAGA RISET DAN PENGEMBANGAN SUMATERA UTARA (LRPSU)